Assalamu'alaikum...Syukron katsir udah berkunjung k blog Gadis Bjb... ^_^


Pantai Swarangan Kalimantan Selatan

Pantai Swarangan Kalimantan Selatan

Kamis, 13 November 2008

My Cerpen

Bintang Hatiku



Derai lembut angin malam menelusup ke dalam kamarku. Masih kurasakan udara dingin yang begitu menusuk tulang, dalam irama rintik hujan. Kututup jendela kamar, sembari menarik selimut untuk segera terbuai di alam mimpi. Kucoba menutup mata, namun entah mengapa hati mengisyaratkannya tetap terjaga.
Hmmh… bayangan itu lagi. Yaah, beberapa hari ini, entah mengapa hanya senyumannya yang terus menari-nari di pelupuk mataku. Aku rindu suaranya… Aku rindu perhatiannya… Aku merindukan kehadirannya di sisiku, menghangatkan jiwaku dengan tatapan indahnya.

************

“ Pagi adinda… !! Duh.. kamu makin cantik aja deh hari ini…” Dirly mengejutkanku di pagi yang cerah ini. Kucoba membalas tatapan lembutnya yang terlalu indah untuk ditepiskan.
“ Woi… malah ngelamun!! Hmmh… ngelamunin aku yah? He..”
Astaga, aku terlalu lama menikmati senyuman itu. “ Oh..eh..emm..pagi juga Ly. Kamu nih pake panggil aku adinda. Namaku kan Fina! Jadul banget sih kayak di kerajaan aja. Emank kamu mau jadi kandanya? He..” Iseng aku menggoda Dirly.
“ Mau kok, apa sih yang ga buat kamu Na?” Ups…duh, kenapa dia berbicara seperti itu ya? Tapi, apa jangan-jangan dia juga memendam rasa yang sama sepertiku?
“ Hei.. Tuh kan ngelamun lagi.. Udah deh jangan difikirin! Tadi aku cuma becanda.” “Enngg… ga papa kok Ly, udah deh lupain aja. Btw, gimana nih kabarnya Sheilla?” Kucoba alihkan alur pembicaraan kami. Aku tidak ingin dia semakin curiga padaku.
“Yah.. begitulah na.. semakin hari, kayaknya hubungan kami dah ga bisa dipertahanin lagi deh. Aku dah cape’ ngejalanin long distance kayak gini.” Kutangkap kesedihan di matanya. Andai dia tau, aku benar-benar tidak menginginkan ada seorangpun yang membuat sinar mata yang indah itu redup…
“ Tenang aja Ly, aku bakalan dukung kamu kok. Aku ga mau ngeliat kamu sedih… Senyum donk Ly, kamu cakep deh kalo senyum!!”
“ Hehe…^_^, makasih banget ya Na. Kamu emank sahabat yang paling bisa memahami aku!!” Ucap Dirly tulus. “ Iyah.. Sama-sama Ly, jangan sedih lagi yah!! Dah bel nih, masuk kelas yuk.” Kataku setengah tergesak… Duh ampun.. aku lupa mengerjakan PR akuntansi!!
“ Yuk adinda…!!”

************

** Kau gadisku yang cantik..coba liat aku di sini, di sini ada aku yang cinta padamu **
Ringtone ST12 membuyarkan konsentrasiku yang sedang pusing mengerjakan tugas Matematika. Huuh… siapa sih ganggu orang aja!! Susah payah kuambil Handphone yang kuletakkan di atas meja rias.
Uppsss….. Dirly Calling…!! Cepat-cepat ku angkat teleponnya.
“ Assalamualaikum… Iya kenapa Ly? Tumben nih malam-malam telepon Na..”
Kudengar desah nafasnya di seberang sana. Entah mengapa aku merasakan ada yang sedang mengganggu pikirannya. “ Wa’alaikumussalam. Emm…maaf Na, malam-malam gini aku ganggu kamu.”
“ Ga papa kok Ly, kamu kenapa? Lagi ada masalah ya? Pasti tentang Sheilla deh…”
“ Aku… emm.. aku putusan ama dia Na….”
“ Apa…??? Putus..???” Ups..kutenangkan hatiku… duh..santai donk Na. Kenapa malah kamu yang ribut sih? Hmmm…semoga Dirly tidak tau, kalau sebenarnya aku begitu menantikan perpisahan mereka. Maaf, apa aku terlalu jahat ya? Tapi aku yakin, hanya aku yang bisa tulus menyayangi dan mencintainya.
Lama kami tenggelam dalam diam. Aku tau, pasti dia masih merasakan kesedihan di hatinya. Sebelum telepon terputus, Dirly memintaku menemaninya malam minggu besok.
“ Hmm.. besok ya? Oke deh, kita ketemuan di Hobbies aja yah?” Kataku mengiyakan.
“ Eh jangan! Ntar biar aku jemput kamu aja. Jam 8 malem yah? Dandan yang cantik, karena akan ada surprise yang special banget cuma buat kamu… Okeh, See u adinda, met bobo yah!! Assalamualaikum.”
“ Hmm… wa’alaikumussalam.” Kututup teleponnya dengan perasaan tak menentu.
Tak ku pikirkan lagi tugas Matematika yang sempat membuatku pusing tadi. Sekarang, hanya ada janjinya yang terngiang-ngiang di telingaku… Duh.. Aku jadi tak sabar menunggu hari esok. Malam itu kuterlelap dengan rasa penasaran yang teramat sangat.
Hmmmmh…. Dirly……

************

Keesokan harinya….
Jam dinding strawberryku, mengarahkan jarumnya pada menit ke 55 lepas dari pukul tujuh malam. Pffiuuh…. Lima menit lagi, dia akan datang menjemputku.
Ku patut wajah di cermin untuk kesekian kalinya. Jilbab pink dengan bross bunga mawar yang kusematkan di dada, tampak semakin mempermanis penampilanku malam ini. Ditambah sapuan bedak tipis pada wajah dan sentuhan lip ice di bibirku. Hmmm…aku tidak mau berdandan terlalu banyak. Nanti kesannya malah seperti ibu-ibu… he_
Aku yakin, Dirly tidak melihatku dari fisik saja. Aku ingin dia melihat hatiku sebagai inner beauty dari kecantikan sejati. Beauty is not in the face, but a light in the heart, right?
Tok..tok… Pintu kamarku diketuk Bunda. Katanya, Dirly telah menunggu.
Aku segera keluar kamar dan meminta izin pada Bunda. Aku janji tidak akan pulang terlalu malam. Usai pamitan, segera kutemui Dirly di teras depan.
“ Hai Na, hmm… kau cantik malam ini, dan aku suka…” Dirly menatapku tanpa kedip sembari menyanyikan lagu dari Lobow. Haha… ada-ada aja ini anak!! Duh… senyumnya menyihirku lagi. “ Ah.. kamu ini bisa aja deh Ly, Na jadi salting tau ga! Yuk kita berangkat sekarang!”
“Umz…okeh, lets go adinda… !!”

************

Dalam perjalanan, aku tak kuasa menahan debaran jantung. Duh…. Semoga dia tak mendengarnya.. Karena, aku sangat gugup duduk di sampingnya seperti ini. Alunan lagu yang dinyanyikan BCL dan Ari lasso menemani perjalanan kami dalam Jazz hitam ini.
“ Ehm, Na.. koq diem aja sih tumben banget?” Dirly membuyarkan lamunanku. “Oh, eh… Ga kok Ly! Emm..aku cuma bingung aja, kita mau kemana sih?”
“Sabar ya adindaku. Bentar lagi nyampe kok! Kamu jangan curigaan gitu donk, percaya deh aku ga akan macem-macem. Tenang yah… Nah sekarang tuan putri tutup dulu matanya, kita dah nyampe nih.”
Hmm.. sebenarnya aku merasa sangat penasaran dan bingung. Tapi akhirnya kuturuti juga permintaan Dirly untuk menutup kedua bola mataku. Kurasakan lembut tangannya menggenggam tanganku, lalu membawa menuju suatu tempat yang aku sendiri tidak tahu dimana…
“Nah sekarang buka mata kamu pelan-pelan yah!!” Kata Dirly setelah kami sampai di suatu tempat. Kubuka mataku yang tidak sabar untuk mengetahui semuanya.
Subhanallah… Waw, indah banget… Gemerlap bintang di langit terlihat begitu sempurna! Kusapu pandangan di sekelilingku, di atas danau ada pantulan lilin-lilin kecil yang menyala dan membentuk rangkaian kata demi kata… Sempat kumengejanya, I…LOVE…U… “Waw.. tempat ini romantis banget Ly, kita bisa memandang langit yang bertabur bintang tanpa ada penghalang. Keren..indah banget. Kamu tau aja deh, aku suka banget ngeliatin bintang. Hmm… makasih yah!!” Kuterus kagumi keindahan kejutan Dirly, tanpa menyadari ada apa sebenarnya di balik semua ini.
Sesaat sunyi menenggelamkan fikiran kami masing-masing. Aku benar-benar tak mengerti… Apa ya maksud Dirly memberi kejutan seperti ini untukku? Tapi, aku tak mau berharap terlalu jauh.
Tiba-tiba Dirly mengangkat kepalanya yang tertunduk begitu lama. “Ehm..Na, malam ini aku pengen jujur ama kamu. Sekian lama kita bersahabat, aku semakin mengenali diri kamu yang menurut aku beda ama cewek lain. Kamu cantik, baik, pinter, care, and many more… Meski aku tau No body’s perfect, tapi aku rasa kamu dah sempurna di mataku. Selama ini meski aku berhubungan dengan Sheilla, tapi ntah kenapa jiwaku ga pernah lepas berhenti untuk memikirkan kamu di setiap hela nafasku. Aku gak pernah berani ungkapin ini semua, karena kamu pernah bilang kan Na, kamu dah cape disakitin ma cowo… Aku takut kalo aku ungkapin kejujuran ini, suatu saat nanti aku malah nyakitin kamu… Tapi semakin lama aku memendam semuanya, semakin kuat rasa cintaku ma kamu… Please, izinin aku tuk ungkapin perasaan yang selama ini terus mengganjal di hatiku. Na, aku ingin menjadi mata air dalam telaga kasihmu. Aku ingin menjadi sesuatu yang selalu bisa kamu rindukan. Izinkan aku tuk memetik bintang di hatimu Na. Karena aku yakin, aku pasti bisa ngebahagiain kamu..!!”
Lama kuterhanyut dalam diam. Aku tak mampu berkata-kata lagi. Sekarang yang kurasa hanyalah butiran hangat yang kini mengalir di pipiku. Aku benar-benar tidak menyangka, mimpiku akan menjadi nyata. Dan sekarang, dia ada di depan mataku sebagai penawar dari kerinduan yang selama ini mengisi relung hatiku.
“Na, maaf yah kalo aku lancang. Kamu gak perlu jawab sekarang kok, pikirin aja dulu.” Dirly berkata lagi. Kulihat matanya berkaca-kaca. Oh Tuhan… andai dia tau betapa aku juga merasakan hal yang sama dengannya.
“Ly, kadang persahabatan itu emang lebih abadi daripada percintaan. Aku takut, kalo suatu saat nanti di saat kita udah saling bosen, kita bakal pisah… Perpisahan itu yang membuat kita gak seakrab yang sekarang. Tapi aku juga takut, kalo aku menepiskan niat tulus kamu, nanti aku malah kecewa…. Kecewa karena aku gak bisa memilikimu. Ly, aku berharap kamulah penawar dari kerinduan yang kupendam selama ini….” Ku akhiri pernyataanku sambil kembali menata hati. Ppffiuuh… leganya sudah mengungkapkan isi hati yang selama ini hanya terpendam di lubuk hati terdalam.
Seolah tak percaya, Dirly menanyakan lagi tentang keseriusan ucapanku. “Jadi itu artinya, kamu nerima aku, Na?” Kuanggukkan kepalaku dengan mantap. Duh… kurasakan rona pipiku memerah menahan malu. Tapi, aku benar-benar tak sanggup menyembunyikan rasa bahagia. Karena akhirnya, aku mengetahui perasaan Dirly yang sebenarnya padaku.
“So, sekarang kita jadian??” Tanya Dirly dengan nada tak sabar. “Yah…. Dua hati terpaut menjadi satu!!” Kuyakinkan Dirly sekali lagi.
“Makasih Na. Kamulah bintang hatiku. Engkau dinda yang kupuja, engkau dinda yang kusayang. Izinin aku manggil kamu dengan sebutan itu yah?” Setengah berharap Dirly meminta. “Iya kanda… Dinda terserah kanda aza…” “Umz..Dinda…!!!”
Kulihat cahaya di matanya kembali bersinar, dan aku berharap takkan ada yang meredupkan sinar itu. Terimakasih Tuhan… akhirnya kutemukan dia, saat hati ini mulai merapuh tak tau lagi kemana harus berlabuh. Aku takkan menyia-nyiakan rasa cintanya, hingga akhir waktu…


Kamis, 17 april 2008
N@_dinda
“With love”


Selesai

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Adinda n@, aku merindukanmu

Anonim mengatakan...

Adinda, kanda kangen km :*